Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Warren Buffett: Kegagalan Pembayaran Utang AS akan Berdampak Global

Utang AS diketahui mencapai US$ 31 triliun atau sekitar Rp 460.000 triliun (kurs Rp 14.900/US$). Bengkaknya utang dipicu oleh pandemi Corona (Covid-19), di mana pemerintah harus menggelontorkan stimulus US$ 5 triliun guna menyelamatkan perekonomian.
Dexpert CorpDexpert Corp8 Mei 2023 Ekonomi
warren buffett
Warren Buffett (REUTERS/Rick Wilking)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Omaha – Warren Buffett, seorang investor terkemuka, telah mengungkapkan pandangannya tentang ekonomi Amerika Serikat (AS). Ia percaya bahwa baik pemerintah Presiden Joe Biden maupun Kongres akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindari kegagalan pembayaran utang (default) oleh negara tersebut.

Pernyataan ini dibuat oleh Buffett saat berbicara dalam acara pertemuan tahunan Berkshire Hathaway Inc di Omaha pada akhir pekan. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa kestabilan sistem keuangan dunia akan terganggu jika AS mengalami kebangkrutan.

“Dunia akan dilanda kekacauan,” ujarnya dimuat Reuters, dikutip Senin (8/5/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Utang AS diketahui mencapai US$ 31 triliun atau sekitar Rp 460.000 triliun (kurs Rp 14.900/US$). Bengkaknya utang dipicu oleh pandemi Corona (Covid-19), di mana pemerintah harus menggelontorkan stimulus US$ 5 triliun guna menyelamatkan perekonomian.

Namun AS memang tidak pernah lagi mengalami posisi surplus dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sejak 1957. Sejak saat itu, AS terus mengalami defisit APBN, di mana untuk membiayai belanja perlu menambah utang melalui penerbitan Treasury misalnya.

Pembayaran bunga utang yang ada sebelumnya juga dilakukan dengan menerbitkan surat utang lagi. Ini yang terus menerus dilakukan Paman Sam.

Di kesempatan sama, juga mengkritik penanganan kasus di sektor perbankan di negara tersebut. Buffett merujuk bagaimana politisi, regulator, dan pers menangani kegagalan Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan First Republic Bank.

Ia mengatakan penanganan kasus-kasus kolapsnya deretan bank tersebut “sangat buruk. Sehingga membuat takut para deposan.

“Ketakutan itu menular,” katanya.

“Anda tidak dapat menjalankan ekonomi ketika orang khawatir jika uang mereka aman di bank,” ujarnya.

Buffett juga mengatakan regulator benar untuk menjamin deposan Silicon Valley Bank. Ia mengatakan jika regulator tidak melakukannya, hal ini akan menjadi bencana.

Dia juga mengatakan pemegang saham bank dan eksekutif harus menanggung risiko salah urus.

“Korek api yang menyala bisa berubah menjadi kobaran api atau bisa dipadamkan. Anda harus memiliki hukuman bagi orang yang melakukan hal yang salah,” katanya.

Berkshire membukukan laba kuartalan US$35,5 miliar. Di kesempatan itu, Buffet mengatakan telah membeli kembali US$4,4 miliar sahamnya sendiri.

Sebaliknya, ia menjual US$13,3 miliar saham perusahaan lain, dalam satu kuartal di mana Indeks S&P 500 naik 7%. Berkshire juga memiliki US$328 miliar saham, hampir setengahnya di Apple Inc.

Sebagai orang terkaya keenam di dunia, Buffett telah menjalankan Berkshire sejak 1965. Puluhan bisnisnya termasuk asuransi mobil Geico, kereta api BNSF dan nama konsumen seperti Dairy Queen dan Fruit of the Loom.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) AS Janet Yellen juga memperingatkan konsekuensi ekonomi yang besar bila parlemen negara itu tak kunjung meningkatkan batas utang. Dalam wawancara di program ABC’s This Week, Yellen menyebut kegagalan untuk menaikkan plafon utang akan menyebabkan “penurunan ekonomi yang tajam”.

Ia juga meramalkan bahwa Departemen Keuangan juga kemungkinan bisa kehabisan langkah untuk membayar kewajiban utangnya. Utang AS diketahui jatuh tempo di 1 Juni.

“Proyeksi kami saat ini adalah bahwa pada awal Juni, suatu hari akan tiba ketika kami tidak dapat membayar tagihan kami kecuali Kongres menaikkan plafon utang,” kata Yellen dalam program tersebut, sebagaimana diwartakan CNBC International.

“Itu adalah sesuatu yang saya sangat mendesak Kongres untuk melakukannya,” tegasnya.

Yellen mengatakan AS telah menggunakan “langkah luar biasa” untuk menghindari gagal bayar, dan itu bukan sesuatu yang dapat terus dilakukan Departemen Keuangan. Ia mengatakan Kongres perlu mengambil tindakan untuk menghindari “malapetaka ekonomi”.

“Disepakati secara luas bahwa kekacauan (chaos) finansial dan ekonomi akan terjadi,” tambah figur kelahiran Brooklyn itu.

Amerika Serikat default Warren Buffett
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleAnies Baswedan Kritik Kebijakan Subsidi Mobil Listrik
Next Article Anies Baswedan Kritik Subsidi Mobil Listrik Pemerintah

Informasi lainnya

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025

IHSG dan Rupiah Terus Melemah Usai Sri Mulyani Lengser

9 September 2025

Sri Mulyani Diganti, IHSG Terkoreksi 1,28 Persen ke 7.766

8 September 2025

Visa Ditolak AS, Presiden Palestina Gagal Hadiri Sidang PBB

31 Agustus 2025
Paling Sering Dibaca

Mengelola WhatsApp Channel, Panduan Lengkap untuk Kesuksesan dalam Komunikasi Bisnis

Techno Udex Mundzir

Pabrik Semen Gresik Menjadi Objek Vital Nasional

Bisnis Alfi Salamah

Menjadi Kepala Daerah

Gagasan Syamril Al-Bugisyi

Ladang Ganja di Bromo: Polisi Tidak Tahu atau Tutup Mata?

Editorial Udex Mundzir

Waspadai, Purbaya Anak Buah Luhut

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

WMSJ 2025 Hadir di Jakarta, Ribuan Pramuka Muslim Dunia Berkumpul

Pemecatan Shin Tae-yong, PSSI Hadapi Beban Pesangon Rp 60 Miliar

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.