Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, pemerintah memberikan remisi kepada 375.025 Warga Binaan Pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Remisi ini terbagi dalam beberapa kategori, baik bagi narapidana dewasa maupun anak binaan.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Mashudi, memimpin prosesi penyerahan remisi di Lapas Kelas IIA Salemba, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025). Kegiatan ini juga diikuti secara serentak oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Indonesia.
“Remisi adalah bentuk apresiasi atas kedisiplinan dan komitmen Warga Binaan dalam memperbaiki diri,” kata Mashudi dalam sambutan yang dibacakan pada acara tersebut, Senin (18/8/2025).
Menurut data resmi, sebanyak 179.312 narapidana memperoleh Remisi Umum (RU), sementara 192.983 orang menerima Remisi Dasawarsa (RD). Untuk Anak Binaan, 1.369 orang mendapatkan Pengurangan Masa Pidana Umum (PMPU), dan 1.361 lainnya memperoleh Pengurangan Masa Pidana Dasawarsa (PMPD). Dari jumlah itu, terdapat ribuan narapidana yang langsung bebas karena remisi.
Mashudi menegaskan bahwa pemberian remisi telah melalui proses verifikasi sesuai syarat administratif dan substantif. Ia menambahkan, selain sebagai penghargaan atas pembinaan, remisi juga berdampak pada efisiensi anggaran negara. Dengan adanya pengurangan masa pidana, negara diperkirakan menghemat anggaran makan narapidana hingga Rp639,1 miliar.
“Selain membantu efisiensi anggaran, remisi juga dapat mengurangi beban hunian di Lapas dan Rutan, sehingga pembinaan berjalan lebih efektif,” ujar Mashudi.
Acara di Lapas Salemba turut dihadiri Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, serta Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Eric Phahlevi Zakaria Lumbun. Eric menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam mendukung reintegrasi sosial mantan narapidana.
“Keberhasilan Pemasyarakatan tidak hanya ditentukan oleh program di dalam Lapas, tetapi juga keterlibatan masyarakat luar,” ujar Eric.
Selain pemberian remisi, acara tersebut juga disertai peluncuran kerja sama antara Lapas Salemba dan BPJS Kesehatan Jakarta Pusat yang bertujuan memberikan jaminan kesehatan bagi Warga Binaan. Lapas juga menyerahkan bantuan sosial kepada pegawai purnabakti, petugas PPSU, dan masyarakat sekitar.
Wamenpora Taufik Hidayat dalam kesempatan itu memberikan penghargaan kepada petugas Lapas dan Warga Binaan yang aktif di bidang olahraga. Ia juga menyerahkan bantuan peralatan olahraga dan menerima karya lukisan dari salah satu Warga Binaan.
Dengan kebijakan remisi ini, pemerintah berharap Warga Binaan yang mendapat pengurangan masa pidana dapat lebih siap untuk kembali ke masyarakat dan menjalani kehidupan yang lebih baik.