Jakarta – Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menahan Palti Hutabarat atas tuduhan menyebarkan rekaman Forkopimda Kabupaten Batubara dengan tujuan mendukung calon presiden tertentu.
Palti menjadi tersangka tindakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Direktorat Siber Bareskrim Polri menangkap terduga pelaku penyebaran rekaman suara pejabat di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Dalam rekaman itu, pejabat dari Forkopimda Batu Bara mengarahkan untuk mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, terungkap rekaman tersebut adanya penyuntingan.
TPN Janjikan Pendampingan Hukum
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, penyidik terus melakukan pendalaman terkait kasus penyebaran berita bohong. Penangkapan berlangsung karena khawatir yang bersangkutan melarikan diri, merusakm atau menghilangkan barang bukti.
Mendapati salah satu relawannya tertangkap, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD pun bereaksi dengan menjanjikan pendampingan hukum. Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis siap membantu Palti yang sudah tertetapkan sebagai tersangka.
“TPN memberikan bantuan hukum kepada Palti Hutabarat,” kata Todung di Media Center TPN, Menteng, Jakarta Pusat.
Pihaknya meminta agar kepolisian tidak menahannyaa. Todung juga menyayangkan mengapa polisi mendatangi rumah Palti pada Jumat (19/1/2024) dini hari WIB.
“kami juga menyayangkan kenapa penangkapan tersebut berlangsung di waktu pagi dini hari jam tiga. Seolah-olah tidak ada hari esok,” ucap Todung.
Palti Hadiri Aksi Kamisan di istana Merdeka
Palti sebelumnya merupakan anggota relawan Pro Jokowi (Projo). Karena saat ini Projo mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Palti memilih sikap berbeda dengan mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sehari sebelum penangkapan, tersangka sempat menghadiri Aksi Kamisan di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Dia pun mengunggah foto tersebut di akun X.
Adapun jejak Palti di akun X @Paltiwest akhirnya terbongkar kerap menyerang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan gubernur DKI periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan. Yudi Purnomo Harahap pun ikut mengomentari akun Paltiwest ketika yang bersangkutan melabeli pegawai KPK sebagai Taliban.
Yudi adalah salah satu dari 75 pegawai KPK yang harus kehilangan pekerjaannya sebagai penyidik. “Betul tidak ada yang abadi Mas,” katanya melalui akun X @yudiharahap46.
“Anies besok menjalani interpelasi, KPK sudah bersih dari kubu Taliban. Ga ada yang abadi,” katanya.
“Anies Baswedan akan dipanggil KPK. Yang periksa Novel baswedan. Ujungnya stop di dirut. Uangnya aman dong ya?,” pungkasnya.
