Jakarta – Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa menyebut okupansi Kereta Cepat Whoosh stabil di atas 60 persen, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
Ia juga menyampaikan, bahwa dan minat masyarakat menggunakan Whoosh tetap positif. Sementara itu, terdapat isu yang menyebutkan perjalanan Whoosh sepi penumpang.
“Bahkan jika melihat okupansi pada setiap keberangkatan kereta Whoosh. Misalnya pada Sabtu, 3 Februari 2024 sejumlah jadwal kereta di pagi hari okupansi mencapai hingga 98 persen per kereta,” ungkapnya.
Antusias Masyarakat dan Penerapan Dynamic Pricing
Kemudia Eva sampaikan, sejak beroperasi secara komersial Whoosh telah beroperasi selama 107 hari dengan tiket berbayar.
“Dari data volume penumpang tersebut, KCIC melihat antusias masyarakat sejak awal beroperasi. Bahkan hingga saat ini terus positif untuk menggunakan Whoosh sebagai moda transportasi publik pilihan,” tambahnya.
KCIC juga menambah jumlah perjalanan Whoosh yang awalnya hanya 14 perjalanan perhari, menjadi 40 perjalanan perhari. Hal ini bertujuan untuk dapat mengakomodasi masyarakat yang akan beraktivitas di wilayah Jakarta-Bandung.
“Melalui penambahan jumlah perjalanan tersebut, kapasitas angkut bertambah dan pilihan jadwal menjadi lebih banyak. Dengan demikian, harapannya bisa menarik masyarakat agar terus menggunakan kereta Whoosh,” lanjut Eva.
KCIC pun mengapresiasi seluruh masyarakat yang telah menggunakan Kereta Cepat Whoosh. Karena tujuan kereta Whoosh, yakni memindahkan pengguna transportasi pribadi beralih ke transportasi publik.
Strategi lainnya, yaitu KCIC saat ini mulai menerapkan dynamic pricing pada perjalanan Whoosh. Dynamic pricing ialah penentuan harga yang tergantung demand dari penumpang.
“Penerapan dynamic pricing sudah ada sejak awal kereta Whoosh resmi berbayar di Oktober 2023. Ini juga menjadi strategi sejak awal untuk terus meningkatkan volume penumpang,” tuturnya.
Penerapan dynamic pricing membedakan tarif antara hari kerja dan akhir pekan.
“Saat ini, skema baru penerapan dynamic pricing menjadi lebih fleksibel. Faktornya berdasarkan jam sibuk atau jam non-sibuk, momen liburan atau non-liburan, atau hari kerja ataupun akhir pekan,” kata Eva.
Dengan skema baru dynamic pricing tersebut, KCIC menyebut harga tiket juga lebih beragam. Harga tiket mulai dari Rp 150.000, Rp 175.000, Rp 200.000, Rp 225.000 hingga Rp 250.000 untuk kelas premium ekonomi tergantung waktu keberangkatan Whoosh.
“Memungkinkan penumpang mendapatkan tiket Whoosh dengan harga yang lebih hemat. Jika melakukannya pada perjalanan di waktu tertentu,” tutup Eva.
