Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan bahwa pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (28/12/2024), hanya membahas laporan kinerja kabinet. Hal ini disampaikan Zulhas setelah menghadiri Puncak Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
“Ya tentu kami melaporkan masing-masing yang kami lakukan,” ujar Zulhas.
Zulhas menjelaskan bahwa pertemuan semacam ini rutin diadakan, biasanya pada Jumat saat makan siang, namun kali ini digelar pada Sabtu sore karena jadwal yang padat.
Pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu dihadiri oleh beberapa ketua umum partai seperti Bahlil Lahadalia (Partai Golkar), Agus Harimurti Yudhoyono (Partai Demokrat), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Ahmad Syaikhu (PKS). Selain itu, hadir pula Viktor Laiskodat dari NasDem serta beberapa petinggi Gerindra seperti Sufmi Dasco Ahmad dan Ahmad Muzani.
Zulhas membantah spekulasi bahwa pertemuan tersebut membahas reshuffle kabinet. “Enggak, pertemuan rutin ya,” tegasnya.
Berdasarkan pantauan, para ketua umum partai datang secara bergantian sejak pukul 17.00 WIB dan meninggalkan lokasi sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah itu, Presiden Prabowo langsung menuju acara Perayaan Natal Nasional di Gelora Bung Karno.
Pertemuan ini memunculkan spekulasi di tengah isu wacana pemilihan kepala daerah oleh DPRD yang memicu kontroversi. Namun, baik Zulhas maupun pihak lainnya tidak memberikan keterangan terkait pembahasan isu tersebut.
Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny Januar Ali, menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada program-program yang mendapat dukungan publik, mengingat wacana pilkada oleh DPRD menuai sentimen negatif yang signifikan.
“Prabowo harus menjaga dukungan publik dengan kebijakan yang sesuai semangat reformasi,” kata Denny.
Pertemuan ini menegaskan pentingnya evaluasi kinerja kabinet di awal pemerintahan Prabowo, meskipun sejumlah pihak tetap mengaitkannya dengan dinamika politik nasional yang lebih luas.
