Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 13 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Google Tampilkan Rupiah Rp8.170 per Dolar AS, Bank Indonesia Bantah

Hasil pencarian Google menunjukkan nilai tukar rupiah sebesar Rp8.170 per dolar AS, jauh dari kurs resmi Bank Indonesia yang berada di kisaran Rp16.300.
AssyifaAssyifa1 Februari 2025 Ekonomi
Skrinsot Google: USD to IDR (.dex)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Tasikmalaya – Masyarakat dihebohkan dengan hasil pencarian Google yang menunjukkan nilai tukar rupiah sebesar Rp8.170,65 per dolar AS pada Sabtu (1/2/2025) sore. Informasi ini muncul ketika pengguna melakukan pengecekan konversi mata uang dengan kata kunci “USD to IDR” di Google pada pukul 17.47 WIB.

Namun, Bank Indonesia (BI) segera membantah informasi tersebut dan memastikan bahwa nilai tukar rupiah masih berada di kisaran Rp16.300 per dolar AS.

“Kami memastikan tidak ada perubahan signifikan dalam nilai tukar rupiah. Kurs yang berlaku tetap mengacu pada nilai yang dirilis secara resmi oleh Bank Indonesia,” ujar Direktur Departemen Komunikasi BI, Jumat (31/1/2025).

Menurut data resmi BI, kurs jual rupiah terhadap dolar AS tercatat sebesar Rp16.340,30, sementara kurs beli berada di angka Rp16.177,70 per dolar AS.

Kesalahan informasi nilai tukar ini menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat dan pelaku pasar. Beberapa analis menduga kesalahan ini bisa disebabkan oleh bug dalam sistem algoritma Google yang mengambil data dari sumber yang tidak akurat atau mengalami kesalahan pembaruan data.

Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Dr. Budi Santoso, menilai bahwa kejadian ini dapat memengaruhi persepsi publik terhadap stabilitas rupiah.

“Jika masyarakat mempercayai informasi yang keliru ini, bisa terjadi spekulasi yang berdampak pada ketidakstabilan pasar,” kata Budi.

Google sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait kesalahan nilai tukar ini. Namun, beberapa pengguna yang mengakses layanan pencarian Google kemudian melaporkan bahwa informasi tersebut telah kembali normal dalam beberapa jam setelah pertama kali muncul.

Dalam perdagangan Jumat (31/1/2025), rupiah justru ditutup melemah terhadap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 49 poin atau 0,301% ke level Rp16.305 per dolar AS, turun dari posisi Rp16.256 pada perdagangan sebelumnya.

Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,213%, dolar Hong Kong turun 0,015%, dan won Korea Selatan terdepresiasi 0,5%. Sementara itu, baht Thailand menjadi satu-satunya mata uang di kawasan ASEAN yang mengalami penguatan sebesar 0,04% terhadap dolar AS.

Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk selalu merujuk pada sumber resmi dalam mendapatkan informasi mengenai nilai tukar rupiah, seperti website resmi BI dan platform keuangan yang kredibel.

“Kami menyarankan masyarakat untuk tidak langsung mempercayai informasi dari sumber yang tidak terverifikasi dan tetap berpedoman pada data resmi,” tutup Direktur BI.

Bank Indonesia Dolar AS Google Error Nilai Tukar Rupiah
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticlePramono Tunduk ke Pemerintah Pusat soal Jadwal Pelantikannya
Next Article Pakar Keamanan Siber Ungkap Bahaya Kesalahan Kurs Rupiah di Google

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

5 November 2025

Gelombang PHK Global 2025: Amazon hingga Nestlé Pangkas Ribuan Pekerja

31 Oktober 2025

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Koperasi Desa: Membangun atau Menguras?

Editorial Assyifa

Bersih-Bersih Kabinet Prabowo Dimulai

Editorial Udex Mundzir

Jejak Warisan dan Peluang di Desa Krampon

Editorial Udex Mundzir

Tips Temukan Passion dan Bakat ala Remaja Masa Kini

Opini Alfi Salamah

7 Kunci Sukses ala Bill Gates yang Bisa Kamu Terapkan

Bisnis Ericka
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

PB XIII Hangabehi Wafat, Takhta Keraton Surakarta Tunggu Pewaris Resmi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.