Jakarta – Penetapan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto sebagai tersangka kasus suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menimbulkan polemik baru. Foto Hasto mendadak hilang dari situs resmi PDIP, memancing spekulasi di kalangan warganet.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengumumkan pada Selasa (24/12/2024) bahwa Hasto diduga menghalangi penyidikan dan terlibat suap terkait kasus eks caleg PDIP, Harun Masiku. Di situs resmi PDIP, nama Hasto masih tercantum, tetapi fotonya lenyap dari susunan pengurus DPP.
Langkah ini memicu diskusi hangat di media sosial. Beberapa warganet menduga keputusan tersebut mencerminkan rasa malu partai terhadap status hukum Hasto.
“Mungkin PDIP malu, jadi fotonya dihapus,” tulis akun @B_dzoel di platform X. Akun lain, @susan_amelia46, menilai hal itu sebagai upaya menjaga citra partai.
Namun, tak sedikit yang melontarkan humor terkait situasi ini.
“Mungkin disuruh Mbak Puan ganti foto terbaru,” cuit akun @SemenjanaPG.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak PDIP terkait hilangnya foto Hasto di laman tersebut.
Penetapan tersangka ini adalah babak baru dalam kasus yang telah menarik perhatian publik sejak 2019. KPK menyatakan Hasto diduga berperan penting dalam upaya penggagalan penyidikan kasus suap yang melibatkan eks komisioner KPU, Wahyu Setiawan.
“KPK telah menemukan bukti keterlibatan saudara Hasto dalam penghalangan penyidikan serta pemberian suap kepada pihak terkait,” ungkap Setyo dalam konferensi pers.
Pengamat politik, Indra Hermawan, menilai tindakan PDIP bisa jadi bagian dari strategi komunikasi krisis.
“Hilangnya foto Hasto mungkin dimaksudkan untuk mengurangi dampak reputasi. Namun, ini justru bisa menciptakan persepsi negatif baru,” jelasnya.
Hingga kini, KPK terus mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. PDIP sendiri sebelumnya mengklaim bahwa ada upaya kriminalisasi terhadap kadernya, meski belum memberikan tanggapan langsung soal status hukum Hasto.