Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Menkum Supratman Klarifikasi Wacana Denda Damai Koruptor

Pernyataan Supratman tentang denda damai disebut hanya untuk perbandingan regulasi.
SilvaSilva27 Desember 2024 Hukum
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas (kanan) didampingi Wakil Menteri Hukum Edward Omar Sharif Hiariej (kiri) di Gedung Kementerian Hukum
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas (kanan) didampingi Wakil Menteri Hukum Edward Omar Sharif Hiariej (kiri) di Gedung Kementerian Hukum (27/12/2024), (.kdc)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Menteri Hukum Supratman Andi Agtas memberikan klarifikasi atas pernyataannya mengenai pemberian denda damai kepada koruptor yang sebelumnya menuai kritik. Ia menyebut bahwa pernyataan tersebut hanya dimaksudkan sebagai perbandingan regulasi dan bukan usulan kebijakan.

“Itu hanya untuk membandingkan bahwa ada aturan yang memungkinkan denda damai pada kasus tertentu, tetapi sama sekali bukan kebijakan yang akan ditempuh Presiden,” ujar Supratman dalam konferensi pers di Gedung Kemenkumham, Jumat (27/12/2024).

Supratman menambahkan bahwa wacana tersebut tidak berlaku untuk tindak pidana korupsi. Denda damai, menurut Undang-Undang Kejaksaan, hanya dapat diterapkan pada tindak pidana ekonomi tertentu seperti kasus kepabeanan dan cukai. Jaksa Agung juga memiliki kewenangan untuk memberikan persetujuan terhadap penerapan denda damai dalam perkara-perkara tertentu.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, mempertegas bahwa denda damai tidak dapat diterapkan dalam kasus tindak pidana korupsi. Ia merujuk pada Pasal 35 ayat (1) huruf k Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Kejaksaan yang hanya mengatur tindak pidana ekonomi yang merugikan perekonomian negara.

“Kalau tindak pidana korupsi, penanganannya tetap mengacu pada UU Tipikor. Denda damai hanya berlaku pada tindak pidana ekonomi sektoral yang sesuai dengan undang-undang,” jelas Harli.

Klarifikasi ini disampaikan menyusul polemik yang berkembang di masyarakat setelah pernyataan Supratman mengenai denda damai dianggap sebagai bentuk kompromi terhadap pelaku korupsi. Beberapa pakar hukum juga menyebut wacana ini berpotensi melemahkan pemberantasan korupsi dan menghilangkan efek jera bagi para pelaku.

Supratman menegaskan bahwa pemerintah terus mencari formula terbaik untuk menangani perkara yang merugikan negara tanpa mengabaikan prinsip keadilan. Ia juga menekankan bahwa segala kebijakan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kejaksaan Agung memastikan akan menangani setiap perkara sesuai dengan kerangka hukum yang ada. Denda damai, jika diterapkan, hanya berlaku pada kasus tertentu yang telah mendapatkan persetujuan Jaksa Agung.

Denda Damai Koruptor Kejaksaan Agung Klarifikasi Menkum Supratman Andi Agtas UU Tipikor
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleKritik Mahfud, Habiburokhman: Jangan Hasut Publik Soal Wacana Prabowo
Next Article Pajak dan Beban Kehidupan

Informasi lainnya

Roy Suryo dan Rismon Sianipar Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi

7 November 2025

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

4 November 2025

Wabup Pidie Jaya Diduga Aniaya Kepala SPPG Desa Sagoe

30 Oktober 2025

Wakil Wali Kota Bandung Diperiksa Kejaksaan, Bukan OTT

30 Oktober 2025

Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Penjara, Tak Terbukti TPPU

29 Oktober 2025

Kemenhaj dan Kejagung Perkuat Pengawasan Ibadah Haji Bebas Korupsi

30 September 2025
Paling Sering Dibaca

Selain 8 dan 20 Rakaat, Ini Ada Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Islami Ericka

Menyesap Filosofi di Balik Secangkir Teh Jepang

Travel Alfi Salamah

Pulau Sumba, Surga Eksotis Baru

Travel Alfi Salamah

Menjelajahi Dunia Cookies yang Tak Bisa Ditolak

Food Alfi Salamah

Taksi Terbang IKN: Mimpi yang Terbang Terlalu Tinggi

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.