Jakarta – Penipuan online dengan modus mencatut nama bank ternama kembali marak di Indonesia. Para pelaku kejahatan siber memanfaatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan untuk mencuri data pribadi dan uang korban. Berbagai modus baru muncul, termasuk undian hadiah palsu, rekrutmen kerja figrrrktif, hingga pesan peringatan keamanan palsu yang mengarah ke situs berbahaya.
Salah satu modus yang beredar luas adalah undian berhadiah yang mengatasnamakan beberapa bank besar di Indonesia, seperti BRI, Mandiri, dan BCA. Korban biasanya menerima pesan melalui media sosial atau WhatsApp yang menawarkan kesempatan memenangkan hadiah menggiurkan, mulai dari mobil mewah hingga paket umrah gratis. Pesan tersebut mengarahkan penerima untuk mengklik tautan pendaftaran yang ternyata merupakan situs phishing.
“Saya mendapat pesan bahwa saya memenangkan hadiah dari BCA. Begitu saya klik tautan dan mengisi data pribadi, tiba-tiba ada transaksi mencurigakan di rekening saya,” ujar Dimas, seorang korban penipuan online, pada Sabtu (08/03/2025).
Selain modus undian, penipuan dengan iming-iming lowongan kerja di bank juga semakin marak. Para pelaku meminta calon korban untuk mentransfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi atau pelatihan. Setelah uang dikirim, pelaku menghilang tanpa jejak.
Kejahatan ini juga menyasar nasabah dengan modus peringatan keamanan palsu. Pesan yang dikirimkan mengklaim adanya aktivitas mencurigakan di rekening korban dan meminta mereka untuk masuk ke situs tertentu guna memperbarui data. Situs tersebut sebenarnya adalah replika dari situs resmi bank, yang dirancang untuk mencuri informasi login nasabah.
“Bank tidak akan pernah meminta data pribadi seperti PIN, OTP, atau password melalui pesan singkat atau email,” tegas Joko Prasetyo, pakar keamanan siber dari Universitas Indonesia. Ia mengingatkan masyarakat agar selalu memverifikasi informasi langsung ke pihak bank sebelum mengambil tindakan apa pun.
Untuk menghindari penipuan ini, masyarakat disarankan untuk tidak mudah percaya pada pesan mencurigakan, selalu memeriksa tautan sebelum mengklik, dan melaporkan dugaan penipuan ke bank terkait atau pihak berwenang. Dengan meningkatnya kasus penipuan online, kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan finansial.
