Jakarta – Arus balik Lebaran 2025 diprediksi mencapai puncaknya antara tanggal 5 hingga 7 April. Prediksi ini berdasarkan pemantauan intensif dari sejumlah instansi, termasuk Polri dan Jasa Marga, yang mencermati pola pergerakan masyarakat pasca Idulfitri. Ribuan pemudik, khususnya dari wilayah Sumatera, terpantau mulai memadati Pelabuhan Bakauheni sejak Sabtu (5/4/2025).
Menurut Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo, lonjakan pemudik arus balik diperkirakan terjadi selama tiga hari berturut-turut.
“Prediksi puncak arus mudik akan terjadi kemungkinan di antara tanggal 28 sampai 30 Maret dan puncak arus balik kemungkinan antara tanggal 5 dan 7 April 2025,” ujar Listyo saat konferensi pers di Surabaya.
Pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan telah menyiapkan skema pengaturan lalu lintas seperti contraflow dan sistem one way untuk meminimalisir kemacetan.
Prediksi ini tidak hanya didasarkan pada pola lalu lintas tahun sebelumnya, namun juga dari analisis mobilitas masyarakat selama periode cuti bersama Lebaran 2025.
Sebagai langkah antisipatif, masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan dengan matang dan mempertimbangkan waktu keberangkatan di luar tanggal puncak.
Selain itu, pengecekan kendaraan dan kepatuhan terhadap arahan petugas di lapangan menjadi faktor penting demi kelancaran perjalanan.
“Arus balik ini menjadi tantangan tersendiri bagi aparat. Koordinasi antarlembaga harus terus diperkuat agar distribusi kendaraan tetap lancar,” ujar Yusri Nugroho, juru bicara Kementerian Perhubungan.
Sementara itu, situasi di beberapa titik penyeberangan seperti Bakauheni menuju Merak sudah mulai menunjukkan antrean kendaraan sejak H+3 Lebaran. Bus dan mobil pribadi tampak menumpuk di area pelabuhan menunggu giliran masuk kapal.
Dengan memahami potensi puncak arus balik dan memperhatikan informasi resmi, masyarakat diharapkan dapat pulang dengan aman dan nyaman. Mudik bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga ritual emosional yang layak dipersiapkan secara matang.
