Jakarta – Yayasan WWF Indonesia menggandeng 100 perusahaan wisata bahari dalam upaya menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan laut serta memperkuat ekonomi biru di Indonesia. Inisiatif ini dilakukan melalui program Signing Blue, yang mengundang para pelaku wisata bahari dalam diskusi bertajuk “Advancing Responsible Marine Tourism Practices” di Bali Dynasty Resort.
Direktur Program Kelautan & Perikanan WWF Indonesia, Imam Musthofa, mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam mengelola wisata bahari yang bertanggung jawab.
“Di satu sisi, wisata bahari memiliki potensi ekonomi yang besar, tetapi juga memiliki dampak ekologis. Oleh karena itu, Signing Blue hadir untuk membimbing pelaku wisata dalam menerapkan praktik yang lebih berkelanjutan,” ujar Imam dalam keterangan tertulis, Selasa (4/2/2025).
Dalam satu dekade terakhir, Signing Blue telah bermitra dengan lebih dari 100 perusahaan wisata bahari, termasuk operator selam, kapal rekreasi, dan akomodasi wisata dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui sistem pendampingan, praktik wisata berkelanjutan yang diterapkan oleh anggota Signing Blue meningkat sebesar 24%.
Salah satu program utama yang mendukung inisiatif ini adalah Marine Tourism Improvement Program (MTIP). WWF Indonesia mendampingi perusahaan wisata dalam menerapkan strategi yang berkelanjutan dan pengelolaan ekowisata yang lebih efektif.
Herdi Andrariladchi, Assurance Strategy Manager dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC), menyoroti pentingnya sertifikasi global bagi sektor pariwisata Indonesia. Saat ini, baru dua hotel di Indonesia yang memperoleh sertifikasi GSTC, meskipun banyak hotel yang sudah menerapkan prinsip keberlanjutan.
“Sebenarnya, banyak hotel di Indonesia sudah melakukan praktik berkelanjutan, tetapi kurangnya dokumentasi membuat mereka kesulitan mendapatkan sertifikasi. Jika kita memahami indikator dan prosesnya, sebenarnya itu mudah,” ujar Herdi.
Sementara itu, Guru Besar Universitas Udayana Agung Suryawan Wiranatha menambahkan bahwa Indonesia Sustainable Tourism Council (ISTC) sedang mengembangkan sistem pengukuran pariwisata berkelanjutan yang lebih menyeluruh.
“Ke depan, ISTC akan berperan dalam mengevaluasi sejauh mana praktik wisata berkelanjutan telah diterapkan di Indonesia,” katanya.
WWF Indonesia berencana memperluas jangkauan Signing Blue agar lebih banyak pelaku wisata bahari yang menerapkan praktik berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat menciptakan tata kelola pariwisata yang lebih baik, melestarikan ekosistem laut, dan mendukung pertumbuhan ekonomi biru di Indonesia.