Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Greenpeace: Tambang Nikel Gag Ancam Keanekaragaman Hayati

Polemik tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, kembali mencuat setelah klaim pemerintah dianggap tak sejalan dengan temuan aktivis lingkungan.
ErickaEricka9 Juni 2025 Lingkungan
tambang nikel di Pulau Gag
Tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Kontroversi mengenai aktivitas tambang nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, terus menjadi sorotan publik. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa kegiatan pertambangan oleh PT Gag Nikel tidak menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan dan telah memenuhi seluruh persyaratan teknis serta perizinan yang berlaku.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah tim dari Kementerian LHK melakukan peninjauan langsung ke lokasi tambang pada 26 hingga 31 Mei 2025. Hanif menyebut, luas konsesi tambang yang dikelola mencapai 6.000 hektar dan berada jauh dari kawasan wisata utama di Raja Ampat.

Namun, pernyataan tersebut segera menuai reaksi keras dari kalangan aktivis lingkungan. Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, mempertanyakan keabsahan klaim pemerintah dan menyoroti dampak ekologis yang menurutnya sudah mulai terlihat.

“Apa kita mau lihat Raja Ampat hancur dulu baru bertindak?” kata Iqbal saat hadir dalam diskusi publik bersama Kompas TV pada Senin (9/6/2025).

Menurut Iqbal, kerusakan lingkungan tidak hanya terjadi di Pulau Gag, namun juga telah meluas ke sejumlah wilayah sekitarnya. Ia mendesak agar evaluasi menyeluruh dilakukan terhadap semua izin tambang di kawasan Raja Ampat, mengingat wilayah ini merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia.

Sementara itu, anggota Komisi XII DPR dari Fraksi PAN, Totok Daryanto, yang turut hadir secara daring, mengingatkan bahwa tambang yang legal pun tetap harus terus diawasi. Ia mendorong agar ada audit independen terhadap dampak lingkungan di lokasi tambang, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat dan warisan ekologis bangsa.

Isu ini mencerminkan ketegangan antara dorongan pembangunan berbasis sumber daya alam dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan. Pemerintah, di sisi lain, menyatakan akan tetap membuka ruang dialog dengan semua pihak untuk memastikan keberlanjutan proyek dan perlindungan ekosistem Raja Ampat.

Dengan potensi konflik kepentingan yang tinggi, perdebatan soal tambang nikel di Raja Ampat dipastikan belum akan mereda dalam waktu dekat.

Greenpeace Hanif Faisol Nurofiq Lingkungan Papua Raja Ampat Tambang Nikel
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleKementrans Targetkan 2.895 Sertifikat Tanah Transmigrasi Terbit Juli
Next Article Pemerintah Cabut 4 IUP Tambang Nikel di Raja Ampat

Informasi lainnya

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

16 Oktober 2025

BMKG Prediksi Banjir Masih Ancam Bali hingga Tiga Hari

10 September 2025

Menteri LH Percepat Daur Ulang untuk Atasi Sampah Plastik

18 Agustus 2025

Gempa Poso M 5,8 Picu Tsunami Minor 4 Cm

17 Agustus 2025

KLH Segel 200 Hektare Lahan Terbakar di Kubu Raya

4 Agustus 2025

BNPB Minta Evaluasi Sistem Peringatan Tsunami Daerah

31 Juli 2025
Paling Sering Dibaca

Kisah Pengusaha Lokal Kalahkan Raksasa Dunia dalam Sengketa Merek

Bisnis Assyifa

Manfaat dan Batas Aman Konsumsi Nanas

Food Silva

Suka Membaca? Ini Tips Efektif untuk Menambah Pengetahuan

Opini Alfi Salamah

Kreasi Lezat dari Tape Bandung yang Bikin Nagih

Food Ericka

Menyesap Filosofi di Balik Secangkir Teh Jepang

Travel Alfi Salamah
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.