Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

The Fed Tahan Suku Bunga, Pasar Global Stabil Meski Investasi Melemah

Ketidakpastian global dan tarif impor AS dorong investor pilih strategi bertahan dan lindung nilai.
ErickaEricka19 Juni 2025 Ekonomi
Gedung Dewan Federal Reserve di Constitution Avenue, Washington, AS
Gedung Dewan Federal Reserve di Constitution Avenue, Washington, AS (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), mempertahankan suku bunga acuannya di level 4,25–4,5 persen pada Kamis (19/6/2025). Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan menghasilkan dampak terbatas terhadap iklim investasi global, yang hanya mengalami penurunan tipis.

Analis platform investasi Reku, Fahmi Almuttaqin, menyampaikan bahwa pergerakan pasar merespons stabil. Indeks Dow Jones turun tipis 0,10 persen ke 42.171, sementara S&P 500 hampir stagnan di 5.980 dan Nasdaq naik 0,13 persen ke 19.546. Aset kripto juga mencatat koreksi ringan, dengan Bitcoin dan Ethereum hanya turun di bawah 1 persen.

“Investor sudah mengantisipasi keputusan ini. Banyak yang memilih sikap wait and see sambil menunggu perkembangan data inflasi dan ketegangan geopolitik, terutama isu tarif AS dan konflik Israel-Iran,” ujar Fahmi.

The Fed membuka kemungkinan pemangkasan suku bunga sebanyak dua kali tahun ini. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menekankan bahwa risiko inflasi masih tinggi, terutama akibat kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan pemerintah Trump. Efek dari kebijakan ini diperkirakan baru akan terlihat dalam beberapa bulan ke depan.

Beberapa lembaga keuangan global, termasuk Morgan Stanley dan JPMorgan, memperkirakan suku bunga bisa bertahan tinggi hingga 2026 apabila inflasi tidak menunjukkan tanda penurunan. Namun, ruang pelonggaran masih terbuka apabila pasar tenaga kerja AS mulai melemah.

Di tengah ketidakpastian, investor cenderung mengalihkan perhatian ke aset lindung nilai. ETF Bitcoin spot tercatat melanjutkan tren arus masuk positif sejak 9 Juni. Hal ini menunjukkan bahwa Bitcoin mulai dipandang sebagai alat pelindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik.

“Ketegangan di Timur Tengah tidak membuat minat beli investor AS terhadap ETF Bitcoin menurun. Justru terlihat adanya tren akumulasi, termasuk terhadap altcoin seperti Ethereum dan Ripple,” jelas Fahmi.

Meski demikian, reli besar pada altcoin diperkirakan baru terjadi saat suku bunga mulai turun dan likuiditas pasar membaik. Dalam kondisi pasar yang cenderung sideways, strategi dollar cost averaging (DCA) dinilai sebagai pendekatan terbaik bagi investor jangka menengah dan panjang.

Fahmi menambahkan bahwa penggunaan fitur seperti Packs di platform investasi digital memungkinkan diversifikasi otomatis ke berbagai aset, termasuk crypto blue chip dan ETF saham AS, sehingga membantu investor mengatur alokasi secara efisien.

Di tengah ketidakpastian kebijakan global dan dinamika geopolitik, investor disarankan tetap waspada namun tidak mengabaikan peluang strategis yang muncul dari pasar alternatif.

Bitcoin ETF Investasi Global Strategi DCA Suku Bunga AS The Fed
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleBEI Targetkan Tambahan 10 Ribu Investor Syariah di 2025
Next Article BEI Bahas Tiga Opsi Perpanjangan Jam Perdagangan Saham

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

5 November 2025

Gelombang PHK Global 2025: Amazon hingga Nestlé Pangkas Ribuan Pekerja

31 Oktober 2025

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Asal-Usul Shalat Tarawih 20 Rakaat Plus Witir 3 Rakaat

Islami Ericka

Harapan Terwujud: Jamaah Haji Tambahan Menyentuh Tanah Suci

Islami Alfi Salamah

Gubernur Bayangan di Tambang Rakyat

Editorial Udex Mundzir

Shin Tae Yong Beri Dampak Positif pada Sepak Bola Indonesia

Kroscek Alfi Salamah

Pers Dibelenggu, Demokrasi Tercekik

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.