Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Perkembangan Angkatan Laut China: Ancaman dan Tantangan Merebut Taiwan

Invasi ke Taiwan mungkin akan bergantung pada pengepungan angkatan laut di pulau itu. Hal ini kemudian mendorong perkembangan angkatan laut merupakan sesuatu yang penting bagi Beijing.
Dexpert CorpDexpert Corp15 Mei 2023 Global
sebuah jet tempur lepas landas dari kapal induk china shandong di atas perairan samudra pasifik selatan prefektur okinawa jepang
Sebuah jet tempur lepas landas dari kapal induk China Shandong, di atas perairan Samudra Pasifik, selatan prefektur Okinawa, Jepang, dalam selebaran yang dirilis oleh Kantor Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang 10 April 2023. (REUTERS/DEFENSE MINISTRY OF JAPAN)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Beijing – Kekuatan China terus meningkat seiring berjalannya waktu. Negara yang dikenal sebagai Negeri Tirai Bambu telah menjadi salah satu kekuatan nuklir global yang paling besar, dan memiliki banyak kapal induk di armada lautnya.

China saat ini memiliki salah satu angkatan bersenjata terbesar di dunia, dengan sekitar 2 juta personel aktif. Angkatan lautnya juga merupakan yang terbesar di dunia, dengan perkiraan 355 kapal aktif, melebihi jumlah kapal yang dimiliki oleh negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) yang memiliki 296 kapal.

Perkembangan ini memicu kekhawatiran konflik global, dengan Beijing yang terus menekankan tujuannya untuk merebut Taiwan, sebuah pulau yang diklaimnya terus menerus dan menjadi titik panas rivalitas China dengan negara-negara Barat yang membekingi Taipei.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Invasi ke Taiwan mungkin akan bergantung pada pengepungan angkatan laut di pulau itu. Hal ini kemudian mendorong perkembangan angkatan laut merupakan sesuatu yang penting bagi Beijing.

Pada 2021, Wakil Laksamana Kay-Achim Schonbach, yang saat itu menjadi komandan angkatan laut Jerman, mengatakan China memperluas angkatan lautnya setara dengan seluruh angkatan laut Prancis setiap empat tahun.

Strategi ini terbukti dalam industri galangan kapal China. China Shipbuilding Group Corporation menyumbang seperlima dari produksi kapal global dan juga memproduksi kapal untuk angkatan laut China.

Center for Strategic and International Studies (CSIS) mencatat bahwa manuver itu menghambat kemampuan negara luar untuk memahami perkembangan militer China.

“Dengan sedikit transparansi dan perbedaan antara operasi militer dan sipil, tidak mungkin untuk menentukan sejauh mana pesanan kapal asing dapat membantu menurunkan biaya modernisasi angkatan laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China,” catat CSIS dalam laporan yang dilihat The Guardian, Senin, (15/5/2023).

Angkatan Laut PLA juga menggunakan feri sipil untuk melakukan latihan militer. Ini menghambat kemampuan intelijen AS dan Taiwan untuk mendeteksi aktivitas abnormal.

Meski begitu, ada juga hambatan-hambatan yang mengganjal niat China untuk merebut Taiwan. Lebih dari 90% populasi Taiwan tinggal di kota-kota dan baik China maupun Taiwan telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan konflik perkotaan yang berlarut-larut.

Untuk mengatasi hal ini, Institute for the Study of War tahun lalu mencatat bahwa PLA ‘telah meningkatkan studi, pelatihan, dan persiapannya untuk perang perkotaan di masa depan’.

“Kita dapat mengharapkan upaya tersebut untuk melipatgandakan dan mulai memasukkan pelajaran dari pengalaman Rusia [di Ukraina],” kata Elsa Kania, salah satu penulis laporan tersebut.

Selain itu, tentaranya hampir tidak memiliki pengalaman tempur. Terakhir kali PLA berperang adalah ketika China menginvasi Vietnam pada tahun 1979. Pada tahun 2017 Xi mengatakan bahwa apa yang “paling” dia pikirkan adalah apakah tentara dapat dimobilisasi saat dibutuhkan.

Awal bulan ini, pemerintah merevisi undang-undang wajib militernya untuk memungkinkan pensiunan untuk mendaftar ulang. Amandemen baru mencakup ketentuan masa perang khusus, termasuk langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah pasukan dengan cepat.

Blake Herzinger, mantan perwira intelijen angkatan laut AS yang sekarang menjadi rekan di American Enterprise Institute, mencatat bahwa ‘tidak banyak militer di dunia dengan banyak pengalaman tempur’, selain dari Ukraina dan Rusia.

“AS telah memerangi dua pemberontakan berdarah selama 20 tahun. Tetapi total korban AS dalam dua perang itu kemungkinan besar akan menjadi korban seminggu dalam konflik atas Taiwan,” tuturnya.

Tak hanya itu, korupsi dan struktur komando yang kaku masih menjadi penyakit dalam tubuh PLA. Pada tahun 2018, sebuah tajuk rencana di Harian Tentara Pembebasan Rakyat, surat kabar resmi PLA, mengatakan bahwa angkatan bersenjata terinfeksi oleh ‘penyakit perdamaian’, yaitu korupsi.

“Para pemimpin China sangat menyadari tantangan ini, dan telah berfokus pada peningkatan kualitas pasukan mereka dan menjadi lebih mandiri dalam persenjataan. Tidak ada yang sederhana tentang penyerangan di Taiwan. Namun, jarang, dalam sejarah, angkatan laut atau militer membangun dan memodernisasi begitu cepat tanpa alasan nyata untuk melakukannya.”

China Militer China Taiwan Xi Jinping
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleRespon Moeldoko dan Menteri Kritik Anies Baswedan Terhadap Subsidi Mobil Listrik
Next Article Niat Umroh, Haji, dan Talbiyah: Bacaan yang Menginspirasi

Informasi lainnya

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

15 Oktober 2025

Dubes Palestina Kritik Rencana Damai 20 Poin Trump untuk Gaza

30 September 2025

UK, Kanada, dan Australia Akui Kedaulatan Palestina

22 September 2025

Peringatan Tsunami Usai Gempa M 7,4 di Kamchatka Rusia

13 September 2025

142 Negara Dukung Deklarasi PBB Soal Palestina-Israel

13 September 2025

WMSJ 2025 Hadir di Jakarta, Ribuan Pramuka Muslim Dunia Berkumpul

6 September 2025
Paling Sering Dibaca

Tips Manajemen Waktu Agar Lebih Produktif

Daily Tips Ericka

Tips Menghemat Tenaga Bagi Jamaah Menuju Puncak Haji

Islami Alfi Salamah

Eksotisme Gunung Papandayan, Surga Alam di Garut

Travel Alfi Salamah

Jenis-Jenis Bunga, Mengungkap Keindahan dan Pesan di Baliknya

Opini Alfi Salamah

Rhenald Kasali: Merantau, Sekolah Kehidupan yang Sesungguhnya

Profil Udex Mundzir
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Pemecatan Shin Tae-yong, PSSI Hadapi Beban Pesangon Rp 60 Miliar

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.