Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 13 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Kisruh Elpiji 3 Kg, Prabowo Diminta Evaluasi Bahlil dari Kabinet

Kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menghapus pengecer elpiji 3 kg dinilai memicu kegaduhan nasional dan menimbulkan korban jiwa.
SilvaSilva5 Februari 2025 Politik
Prabowo Evaluasi Bahlil
Prabowo Evaluasi Bahlil (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menghadapi tekanan dari berbagai pihak untuk mengevaluasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Desakan ini muncul setelah kebijakan Bahlil yang melarang pengecer menjual elpiji subsidi (LPG 3 kg) tanpa koordinasi lebih dulu, menyebabkan kelangkaan gas di berbagai daerah dan bahkan memicu korban jiwa.

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menilai kebijakan ini bukan sekadar kesalahan teknis, tetapi juga berpotensi merusak citra Prabowo di mata rakyat.

“Kalau Prabowo bermasalah dengan rakyat, maka posisi Gibran sebagai wakil presiden sangat diuntungkan. Ini adalah motif terselubung untuk mendiskreditkan Prabowo sekaligus mempromosikan Gibran,” ujar Anthony, Rabu (05/02/2025).

Ia juga menyoroti langkah cepat Prabowo yang menganulir kebijakan tersebut dan kembali mengizinkan pengecer menjual gas elpiji 3 kg.

“Apa inisiatif Bahlil sendiri? Pasti tidak mungkin. Jadi siapa mastermind yang mengatur kebijakan yang hanya berumur satu hari, lalu dibatalkan Prabowo? Patut diduga keras Jokowi,” kata Anthony.

Desakan agar Prabowo segera mencopot Bahlil dari jajaran kabinet juga disuarakan oleh berbagai kalangan. Mereka menilai bahwa kebijakan yang terburu-buru dan minim koordinasi ini menunjukkan ketidakmampuan dalam menjalankan tugasnya.

Sebelumnya, Bahlil berencana menghapus pengecer gas melon dengan alasan mengurangi kebocoran subsidi. Namun, kebijakan ini justru menyebabkan antrean panjang di pangkalan resmi dan menyulitkan masyarakat kecil, terutama buruh, pedagang kecil, dan pelaku UMKM yang sangat bergantung pada LPG 3 kg untuk aktivitas sehari-hari.

Yonih (62), warga Pamulang, Tangerang Selatan, bahkan dilaporkan meninggal dunia setelah kelelahan mengantre gas elpiji pada Senin (03/02/2025). Insiden ini semakin memperkeruh situasi dan menambah tekanan terhadap Bahlil.

Menanggapi kekacauan yang terjadi, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa kebijakan ini bukan keputusan Presiden Prabowo.

“Sebenarnya ini bukan kebijakan Presiden. Tapi melihat situasi dan kondisi, tadi Presiden turun tangan untuk menginstruksikan agar para pengecer bisa kembali beroperasi,” ujar Dasco, Selasa (04/02/2025).

Setelah mendapat banyak kecaman, Bahlil akhirnya mengakui kesalahan dan menyatakan siap bertanggung jawab atas kebijakan yang telah ia buat.

“Sudahlah, kesalahan itu tidak usah disampaikan ke siapa-siapa. Kami, Kementerian ESDM, yang harus mengambil alih tanggung jawab,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan.

Namun, meski telah meminta maaf, Bahlil tetap mencoba membela diri dengan menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2023. Menurutnya, BPK menemukan adanya penyalahgunaan dalam distribusi LPG 3 kg oleh oknum pengecer.

Dengan semakin besarnya desakan publik dan kegaduhan yang ditimbulkan, kini bola ada di tangan Prabowo. Apakah Presiden akan bertindak tegas terhadap Bahlil dan menteri lainnya yang dinilai tidak becus dalam menjalankan tugasnya?

Bahlil Lahadalia Kabinet Prabowo LPG 3 Kg Politik Indonesia Prabowo Subianto
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticlePagar Laut: Bukti Negara Tak Berdaya
Next Article Kegaduhan yang Disengaja

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

MKD Hukum Sahroni, Nafa, dan Eko Patrio, Dua Lolos

5 November 2025

Kehadiran Prabowo di Kongres Projo, Akan Menegaskan Dirinya “Termul”

1 November 2025

Sentralisasi Berkedok Nasionalisme

31 Oktober 2025

Mendagri Tegaskan Kepala Daerah Wajib Dukung Program Nasional

30 Oktober 2025

KPU Batalkan Aturan 731/2025, Dokumen Capres-Cawapres Bisa Diakses Publik

16 September 2025
Paling Sering Dibaca

Integritas di Balik Gelar Akademik

Editorial Udex Mundzir

Tips Move On Ala Ustaz Hanan Attaki

Islami Assyifa

Kegaduhan yang Disengaja

Editorial Udex Mundzir

Rhenald Kasali: Merantau, Sekolah Kehidupan yang Sesungguhnya

Profil Udex Mundzir

Kalau Mau Selamat, Jadilah Koruptor di Indonesia

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

PB XIII Hangabehi Wafat, Takhta Keraton Surakarta Tunggu Pewaris Resmi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.