Jakarta – Avanza berhasil merebut kembali posisi puncak sebagai mobil paling laris di Indonesia pada bulan April 2023. Dalam periode tersebut, mereka berhasil menjual sebanyak 3.727 unit, sedangkan Toyota Innova, saudaranya, berada di posisi kedua dengan penjualan sebanyak 3.645 unit.
Honda Brio yang sebelumnya sering mengungguli Avanza, mengalami kegagalan yang signifikan, bahkan tidak berhasil masuk dalam daftar 20 mobil terlaris pada bulan April 2023. Hal yang sama terjadi pada Hyundai Stargazer, yang sebelumnya diharapkan bisa menggulingkan dominasi Avanza.
Ini menunjukkan ketatnya persaingan di pasar mobil nasional. Meski demikian, belum sampai memicu ‘pembunuhan’ antar pesaing. Seperti persaingan Avanza dengan Brio.
Pengamat Otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, persaingan pasar mobil di Indonesia memang akan kian sengit dan cenderung mengikuti perubahan gaya hidup di masyarakat.
“Saat ini, semakin banyak kelompok pembeli milenial yang lebih memilih mobil dengan ukuran yang lebih kecil dan praktis untuk mobilitas sehari-hari. Hal ini membuat tren pasar mobil MPV dan SUV kecil (5/2 seat) semakin meningkat di Indonesia,” kata Yannes kepada CNBC Indonesia dikutip Selasa (16/5/2023).
“City car dengan kapasitas 2-4 seat kemungkinan akan terus berkembang dan memiliki pangsa pasar yang menguat di Indonesia. Hal ini karena mobil kecil memiliki keunggulan dalam hal efisiensi bahan bakar dan manuverabilitas, serta cocok untuk digunakan di kota-kota yang padat dan macet,” tambahnya.
Di sisi lain, dia menjelaskan, penjualan Brio yang terus meningkat dan berhasil mengalahkan tipis Avanza dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan adanya pergeseran tren pasar yang sedang terjadi dari kelompok pembeli baby boomers ke generasi milenial.
“Meski daya beli kelompok milenial masih lebih rendah daripada generasi sebelumnya, mereka cenderung memilih varian mobil yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka, tanpa mengesampingkan gaya hidup,” katanya.
Namun, lanjutnya, hal itu tak akan membuat Avanza kehilangan pasarnya. Kecuali, jika pabrikan memutuskan ‘suntik mati’ Avanza.
“Sebab, segmentasi pasar terbesar ada di segmen low market, kelas 300 jutaan ke bawah. Sesuai dengan piramida sosialnya Maslow. Penduduk terbanyak ada di level bawah,” kata Yannes.
Apalagi, lanjutnya, compact MPV (Avanza) dan city car (Brio) memiliki segmen pasar yang berbeda, meski body keduanya relatif kecil.
Di mana, compact MPV menawarkan kabin lebih luas, sedangkan city car bisa adaptasi dengan ruang parkir terbatas.
“Secara umum, compact MPV dan city car tidak akan bersaing langsung atau saling bunuh. Masing-masing segmen memiliki pasar yang berbeda dan memberikan nilai tambah yang berbeda kepada konsumen,” katanya.
“Tetapi, memang persaingan di segmentasi low market ini paling keras,” pungkas Yannes.
