Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Jejak Kehidupan

Syamril Al-BugisyiSyamril Al-Bugisyi19 Januari 2025 Nasional
Prosesi Pemakaman Tokoh Nasional di Makassar
Ilustrasi Prosesi Pemakaman Tokoh Nasional di Makassar
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Makassar Ahad ini (19/01/2025) mendung disertai hujan rintik-rintik. Seolah turut berduka melepas salah satu tokohnya yang meninggal dunia sehari sebelumnya. Dialah Bapak HM. Alwi Hamu, tokoh Pers Nasional, pemilik dan pendiri Harian Fajar Group. Ribuan jamaah menyalatkan jenazahnya di Masjid Al Markaz. Ada keluarga, teman, tokoh masyarakat, pejabat, ulama, karyawan, mitra, relasi dan lainnya.

Jenazah dilepas oleh Bapak HM. Jusuf Kalla teman dekat almarhum sejak mahasiswa. Juga bersama merintis usaha, hingga masuk ke dunia politik dan pemerintahan saat pak JK menjadi Wapres. Berangkat dari Masjid Al Markaz jenazah diantar ratusan kendaraan mobil dan motor menuju Graha Pena, kantor Fajar Group. Kemudian menuju pemakaman keluarga JK di Pattene Makassar.

Semua manusia pasti akan mati. Apa saja jejak yang akan ditinggalkan setelah ruh berpisah dengan badan? Ada 5 jejak yaitu sosial, emosional, profesional, intelektual dan spiritual ibadah. Dapat disingkat dalam kata SEPI-Si yang juga bisa bermaka sepi sendiri. Kelak di alam kubur manusia sepi sendiri. Mari kita bahas satu persatu jejak tersebut.

Pertama yaitu jejak sosial. Manusia sebagai makhluk sosial dalam hidupnya pasti bertemu, berkenalan, berinteraksi, dan membangun relasi dengan orang lain. Jejak sosial indikatornya yaitu banyaknya kenalan dan relasi. Terlihat dari banyaknya orang yang ikut berduka cita, menshalatkan dan mengantar ke pemakaman. Umur yang panjang disertai pergaulan yang luas akan menghasilkan jejak sosial yang besar.

Kedua yaitu jejak emosional. Ini terkait dengan emosi dan perasaan. Ada orang-orang tertentu yang sangat sedih dan merasa kehilangan seperti keluarga dekat karena ada jejak emosional yang kuat. Juga teman dekat di sekolah, tempat kerja, komunitas, warga atau siapa saja yang pernah mengalami hubungan emosional yang mendalam. Biasa terlihat ada yang menangis sedih saat melayat karena teringat kenangan bersama almarhum atau almarhumah.

Ketiga yaitu jejak profesional. Hal ini terkait dengan profesi atau pekerjaan. Jejaknya berupa riwayat posisi dan jabatan yang pernah diduduki. Jika dia pengusaha bisa berupa perusahaan yang didirikan dan dikembangkan. Jika dia aktivis sosial bisa berupa LSM, ormas, lembaga pendidikan yang didirikan dan dikembangkan. Jika dia da’i, guru/dosen bisa berupa ceramah, pelajaran di sekolah, perguruan tinggi dan masyarakat. Demikian pula profesi lain seperti politisi, dokter, akuntan, pengacara dan sebagainya. Semua punya jejaknya masing-masing.

Keempat yaitu jejak intelektual. Berupa pemikiran, ajaran, karya, produk, tulisan, metode, media dan lain sebagainya dari hasil kerja intelektual. Biasanya pekerja intelektual seperti guru, ulama’, dosen dan peneliti memiliki banyak jejak intelektual. Namun siapapun juga bisa meninggalkan jejak intelektual berupa nasehat, kata-kata inspirasi yang menarik dan membekas, mencerahkan dan menggerakkan.

Kelima yaitu jejak spiritual-ibadah. Ini terkait dengan kehidupan manusia dalam relasinya dengan Allah Sang Pencipta. Bisa berupa momen ibadah, perjalanan spiritual, pemaknaan dan penghayatan nilai-nilai transendental, renungan kehidupan setelah kematian.

Jika kita ingin semua jejak sosial, emosional, profesional, dan intelektual menjadi bekal di alam kubur dan akhirat maka harus menjadi jejak spiritual-ibadah. Menjadi amal shaleh yang bernilai pahala. Syaratnya semua dilakukan ikhlas karena Allah. Muncul dari kesadaran sebagai hamba Allah dan khalifatullah di muka bumi. Juga dilakukan sesuai syariat dan aturan Allah.

Semoga kita semua dapat membangun jejak sosial, emosional, profesional dan intelektual yang baik selama hidup. Semoga semua itu dapat menjadi jejak spiritual-ibadah yang bernilai pahala sebagai teman sejati di alam kubur dan akhirat.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.” (HR. Bukhari, no. 6514; Muslim, no. 2960).

HM. Alwi Hamu HM. Jusuf Kalla Jejak Kehidupan Kematian Masjid Al Markaz
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleWHO: Rp163 Triliun Dibutuhkan untuk Pulihkan Gaza
Next Article Beasiswa Tasik Cerdas Diluncurkan untuk 500 Santri SMP di Tasikmalaya

Informasi lainnya

Gempa Dahsyat Guncang Melonguane, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami

10 Oktober 2025

Logo Hari Santri 2025 ‘Pita Cakrawala’ Resmi Dirilis Kemenag

30 September 2025

27 September Resmi Jadi Hari Komedi Nasional

11 September 2025

Bansos Digital Diuji di Banyuwangi, Mensos Sebut Hemat Rp14 T

27 Agustus 2025

DPR Sahkan UU Haji dan Umrah, BP Haji Berubah Jadi Kementerian

26 Agustus 2025

Prabowo Targetkan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Nol Persen

15 Agustus 2025
Paling Sering Dibaca

Jangan Lempar Beban ke Rakyat

Editorial Udex Mundzir

Panduan Berkunjung ke Klinik IMC

Daily Tips Assyifa

Kesenjangan di Balik Ketentuan Gaji Dosen PTS

Editorial Udex Mundzir

Alibi Efisiensi, Pilkada Tetap Harus Langsung

Editorial Udex Mundzir

Mar’ie Muhammad: Pejuang Integritas dan Kesederhanaan

Biografi Ericka
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

WMSJ 2025 Hadir di Jakarta, Ribuan Pramuka Muslim Dunia Berkumpul

Pemecatan Shin Tae-yong, PSSI Hadapi Beban Pesangon Rp 60 Miliar

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.