Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Penyidikan Kuota Haji Berlanjut, KPK Masih Kumpulkan Bukti

Penyidikan dugaan korupsi kuota haji 2023–2024 masih berjalan tanpa penetapan tersangka, KPK prioritaskan pengumpulan bukti.
ErickaEricka26 Agustus 2025 Hukum
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi kuota haji Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2023–2024. Sejak perkara ini naik ke tahap penyidikan pada Jumat (8/8/2025), fokus lembaga antirasuah tersebut masih pada pengumpulan barang bukti dari hasil serangkaian penggeledahan di sejumlah lokasi.

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa langkah penggeledahan dilakukan untuk mencegah hilangnya dokumen maupun alat bukti elektronik yang relevan dengan kasus tersebut.

“Jadi, bukti-bukti, apakah itu catatan atau itu dalam bentuk barang bukti elektronik, atau lainnya, itu yang harus segera kami amankan, makanya kami melakukan penggeledahan terlebih dahulu,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025).

Menurut Asep, setelah bukti terkumpul, KPK akan memanggil sejumlah pihak terkait untuk dimintai keterangan.

“Geledah terlebih dahulu, kemudian kami kumpulkan bukti-buktinya. Setelah itu, baru terhadap bukti yang kami miliki, dipanggil lah orangnya untuk kami lakukan konfirmasi,” ucapnya. Ia menambahkan, pemanggilan saksi-saksi dijadwalkan mulai akhir pekan ini atau pada pekan depan.

Kasus dugaan korupsi kuota haji berawal dari tambahan kuota 20.000 jamaah yang diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan otoritas Saudi pada 2023. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tertanggal 15 Januari 2024, pembagian kuota tambahan itu adalah 10.000 untuk haji reguler dan 10.000 untuk haji khusus.

Dari kuota haji khusus, 9.222 diperuntukkan bagi jamaah dan 778 untuk petugas, dengan pengelolaan diserahkan kepada biro travel haji swasta. Namun, KPK menemukan adanya praktik jual-beli kuota haji khusus yang diduga melibatkan oknum pejabat Kemenag dan sejumlah penyelenggara perjalanan haji. Harga setoran yang diberikan pihak travel kepada pejabat disebut bervariasi antara 2.600 hingga 7.000 dolar AS per kuota, setara Rp41,9 juta hingga Rp113 juta.

Sementara itu, 10.000 kuota haji reguler dibagikan ke seluruh provinsi, dengan Jawa Timur mendapatkan alokasi terbesar sebanyak 2.118 jamaah. Namun, pola distribusi kuota yang diatur dalam SK tersebut diduga melanggar Pasal 64 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, yang menetapkan proporsi kuota 92 persen untuk haji reguler dan 8 persen untuk haji khusus. Perubahan komposisi ini ditengarai menyebabkan sebagian dana haji yang semestinya masuk ke kas negara dialihkan ke travel swasta.

Kerugian negara akibat dugaan korupsi ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp1 triliun. Meski demikian, hingga saat ini penyidikan masih dalam tahap awal, dan KPK menegaskan penetapan tersangka baru akan dilakukan setelah bukti dinilai cukup kuat.

Dengan demikian, perkembangan kasus ini akan sangat ditentukan oleh hasil pemeriksaan saksi serta analisis bukti yang berhasil diamankan penyidik dalam beberapa pekan mendatang.

Hukum Indonesia Kasus Korupsi Korupsi Kemenag KPK Kuota Haji
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleGrand Design Wajib Belajar 13 Tahun: 1 Tahun Prasekolah Jadi Fondasi Generasi Emas
Next Article DPR Sahkan UU Haji dan Umrah, BP Haji Berubah Jadi Kementerian

Informasi lainnya

KPK Minta PBNU Bersabar Soal Tersangka Kasus Kuota Haji

13 September 2025

PBNU Desak KPK Umumkan Tersangka Kasus Kuota Haji

13 September 2025

KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana Korupsi Ridwan Kamil

10 September 2025

KPK Bongkar Skandal Kuota Haji, Dugaan Kerugian Rp1 Triliun

10 September 2025

RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas Prioritas 2025

9 September 2025

Media Asing Soroti Penetapan Nadiem Makarim sebagai Tersangka

5 September 2025
Paling Sering Dibaca

Federal Oil Gelar Acara Pasca Peluncuran Gresini Racing MotoGP

Bisnis Alfi Salamah

Rahasia Membuat Kentang Goreng Tetap Sehat

Food Alfi Salamah

Melintasi Kesibukan Pembangunan IKN

Travel Udex Mundzir

Sahabat AI dan Ilusi Kedaulatan Digital

Editorial Udex Mundzir

Pandemi Berlalu, Industri Film Indonesia Proyeksikan Pertumbuhan

Happy Ericka
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

WMSJ 2025 Hadir di Jakarta, Ribuan Pramuka Muslim Dunia Berkumpul

Pemecatan Shin Tae-yong, PSSI Hadapi Beban Pesangon Rp 60 Miliar

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.